Yokohama F. Marinos vs Vissel Kobe 1-2: Sandy Walsh dkk Alami Tujuh Kekalahan Beruntun

Yokohama F. Marinos vs Vissel Kobe 1-2: Sandy Walsh dkk Alami Tujuh Kekalahan Beruntun

Yokohama F. Marinos kembali menelan pil pahit usai takluk 1-2 dari Vissel Kobe dalam lanjutan J1 League 2025 yang digelar pada Rabu (21/5). Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Marinos menjadi tujuh kekalahan beruntun di semua kompetisi — sebuah rekor negatif yang menjadi sorotan tajam para pendukung dan pengamat.

Laga yang berlangsung di kandang Marinos ini awalnya berjalan seimbang. Namun, Vissel Kobe tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Gol pembuka dicetak Yuya Osako pada menit ke-23 setelah menerima umpan terukur dari lini tengah. Meski Marinos mencoba bangkit, mereka justru kembali kebobolan di babak kedua lewat gol dari Lincoln pada menit ke-64.

Yokohama F. Marinos sempat membalas lewat tembakan keras Yan Matheus di menit ke-77, namun gol itu tak cukup menyelamatkan mereka dari kekalahan. Pemain bertahan asal Indonesia, Sandy Walsh, yang kembali menjadi starter, tampil penuh selama 90 menit. Meski memperlihatkan kerja keras di lini belakang, upayanya belum cukup untuk menghentikan serangan efektif Vissel Kobe.

Pelatih Marinos, Harry Kewell, mengakui bahwa timnya sedang dalam periode sulit. “Kami kehilangan momentum dan kepercayaan diri. Kami harus menemukan kembali ritme permainan kami dan bekerja lebih keras di setiap lini,” ujarnya dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Rentetan hasil buruk ini membuat posisi Marinos semakin melorot di klasemen sementara J1 League. Tim yang musim lalu bersaing di papan atas kini harus berjibaku untuk keluar dari zona bawah. Para suporter pun mulai menyuarakan kekecewaan mereka, menuntut perbaikan performa dan evaluasi menyeluruh dari manajemen klub.

Sementara itu, Vissel Kobe justru terus menunjukkan konsistensi mereka di papan atas dan memperpanjang tren positif dalam beberapa pekan terakhir. Kemenangan ini memperkuat posisi mereka dalam perebutan gelar musim ini.

Bagi Sandy Walsh dan rekan-rekannya, tantangan besar kini ada di depan mata: menghentikan tren negatif dan mengembalikan kepercayaan diri tim yang tengah goyah. Laga berikutnya akan menjadi ujian berat bagi mental dan kesiapan tim untuk bangkit dari keterpurukan.