Free Hit Counter
Kemarau Basah Diprediksi, Target Karhutla 2025 Minimal Sama Rendahnya Seperti 2022
Kemarau Basah Diprediksi, Target Karhutla 2025 Minimal Sama Rendahnya Seperti 2022-lestari.kompas.com

Kemarau Basah Diprediksi, Target Karhutla 2025 Minimal Sama Rendahnya Seperti 2022

Kemarau Basah Diprediksi, Target Karhutla 2025 Minimal Sama Rendahnya Seperti 2022

Pemerintah menargetkan jumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun 2025 tidak melebihi angka pada 2022, menyusul prediksi akan terjadinya kemarau basah. Meski secara iklim dianggap lebih bersahabat, pemerintah tetap waspada dan meminta seluruh pemangku kepentingan memperketat pengawasan serta pencegahan karhutla sejak dini.

 

Kemarau Basah Diprediksi, Target Karhutla 2025 Minimal Sama Rendahnya Seperti 2022
Kemarau Basah Diprediksi, Target Karhutla 2025 Minimal Sama Rendahnya Seperti 2022-lestari.kompas.com

 

Prediksi Kemarau Basah, Ancaman Tetap Ada

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kemarau basah pada tahun 2025. Artinya, curah hujan akan tetap relatif tinggi meski memasuki musim kemarau. Kondisi ini memang dapat menurunkan potensi karhutla, namun bukan berarti risiko hilang sepenuhnya.

“Justru dengan cuaca yang tidak menentu, potensi kelalaian bisa meningkat. Kita tidak boleh lengah,” ujar pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Belajar dari Tahun 2022

Tahun 2022 menjadi salah satu periode terbaik dalam penanganan karhutla dalam beberapa tahun terakhir. Data KLHK menunjukkan, luas lahan yang terbakar di tahun tersebut hanya sekitar 204 ribu hektare — jauh lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seperti 2015 atau 2019.

Keberhasilan itu tidak lepas dari penguatan patroli terpadu, penggunaan teknologi pemantauan berbasis satelit, serta keterlibatan aktif masyarakat dan aparat daerah.

Tahun Politik dan Perubahan Iklim Jadi Tantangan Tambahan

Meski kemarau diprediksi lebih basah, tahun 2025 juga bertepatan dengan periode awal pemerintahan baru dan transisi birokrasi di berbagai daerah. Hal ini berpotensi mengganggu kesinambungan penanganan karhutla jika koordinasi tidak dijaga dengan baik.

Selain itu, perubahan iklim global yang makin sulit diprediksi juga membuat mitigasi harus semakin adaptif. Pemerintah mendorong agar daerah tetap menyiapkan sumber daya dan anggaran untuk antisipasi dini, terutama di wilayah-wilayah rawan seperti Kalimantan, Riau, dan Sumatera Selatan.

BACA JUGA  Serangan Udara Israel Tewaskan 90 Warga Palestina di Gaza

Komitmen Lintas Sektor

KLHK bersama TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan pemerintah daerah menegaskan komitmen untuk menjaga agar angka karhutla tidak melonjak. Upaya pemadaman berbasis darat, teknologi modifikasi cuaca (TMC), dan sistem peringatan dini akan kembali dioptimalkan.

Pemerintah juga terus menggencarkan kampanye edukasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

Meski cuaca diprediksi lebih bersahabat di 2025, pemerintah tidak ingin lengah. Targetnya jelas: angka karhutla tidak boleh lebih tinggi dari 2022. Kolaborasi, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan tetap jadi kunci utama.