Bahkan MU Kalah Pamor dari ASEAN All-Stars
Kehadiran Manchester United di Asia Tenggara biasanya menjadi magnet besar bagi para penggemar sepak bola. Namun, dalam kunjungan mereka kali ini, aura megah Setan Merah tampaknya sedikit meredup. Yang justru menyita perhatian adalah tim gabungan bintang-bintang Asia Tenggara: ASEAN All-Stars.

Tim ASEAN All-Stars tampil bukan hanya sebagai pelengkap dalam laga eksibisi, tetapi sebagai simbol kebangkitan dan potensi sepak bola Asia Tenggara. Dengan deretan pemain top dari Thailand, Indonesia, Vietnam, Malaysia, hingga Filipina, mereka membawa semangat regional yang tak kalah bergelora dibanding klub-klub Eropa.
Di luar lapangan, pamor ASEAN All-Stars tampak bersinar. Ribuan suporter lokal tampak lebih antusias menyambut para pemain bintang dari negara mereka sendiri. Media sosial pun diramaikan dengan cuplikan aksi-aksi apik para pemain ASEAN, mulai dari dribel memukau hingga gol-gol spektakuler yang menyulitkan MU.
Salah satu pemain ASEAN All-Stars, yang juga menjadi idola lokal, bahkan lebih banyak dielu-elukan di stadion dibanding beberapa pemain utama MU. Ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat Asia Tenggara kini semakin bangga dengan talenta lokal mereka.
Meski secara kualitas dan prestise MU masih berada di level atas, pertandingan ini membuktikan bahwa popularitas bukan hanya soal nama besar. Ada kebanggaan tersendiri saat melihat perwakilan kawasan tampil percaya diri dan mampu mengimbangi permainan tim elite dunia.
Lebih dari sekadar laga persahabatan, pertandingan ini menjadi panggung penting untuk menunjukkan bahwa sepak bola Asia Tenggara punya daya tarik dan identitas sendiri. Bahkan untuk tim sekaliber Manchester United, ini adalah pengingat bahwa kejayaan sepak bola kini semakin tersebar merata di berbagai penjuru dunia.