Chelsea Hanya Menanti Lawan Kehabisan Tenaga
Penampilan Chelsea dalam beberapa laga terakhir mengundang tanda tanya dari banyak pengamat. Alih-alih tampil agresif seperti gaya khas Premier League, The Blues justru terlihat lebih pasif dan menunggu. Strategi ini membuat banyak pihak menilai bahwa Chelsea hanya menanti lawan kehabisan tenaga sebelum mulai menggigit.

Dalam pertandingan melawan lawan-lawan dengan pressing tinggi, Chelsea kerap terlihat membiarkan lawan menguasai bola di babak pertama. Mereka lebih fokus menjaga organisasi pertahanan, tidak terburu-buru dalam menyerang, dan menunggu momen ketika intensitas lawan mulai menurun.
Strategi seperti ini memang tidak sepenuhnya baru dalam dunia sepak bola. Banyak tim besar mengandalkan pendekatan sabar untuk menguras tenaga lawan, lalu menyerang balik dengan kecepatan dan efektivitas. Namun, bagi tim sekelas Chelsea, pendekatan ini dianggap terlalu hati-hati, bahkan cenderung pasif.
Beberapa pendukung pun mulai mempertanyakan pendekatan pelatih yang dianggap kurang berani mengambil inisiatif. Meski hasil tidak selalu buruk, permainan Chelsea terlihat minim kreasi dan kehilangan identitas menyerangnya.
Namun di sisi lain, pendekatan ini mungkin sedang dalam proses transisi. Pelatih dan tim tampaknya sedang membangun fondasi pertahanan yang solid lebih dulu, sambil menyesuaikan gaya bermain dengan komposisi pemain yang ada.
Apapun itu, publik Stamford Bridge tentu berharap lebih dari tim kebanggaannya. Chelsea bukan tim yang sekadar menunggu lawan lelah. Mereka adalah klub dengan sejarah besar dan seharusnya mampu memegang kendali permainan sejak awal hingga akhir.
Kini pertanyaannya, sampai kapan Chelsea akan bertahan dengan strategi “menunggu lawan kehabisan tenaga”? Atau mungkinkah ini hanya tahap awal dari sebuah evolusi taktik yang lebih besar?