Free Hit Counter
Membaca Ucapan Prabowo: Rusia-China Bukan Negara Bermuka Dua?
Membaca Ucapan Prabowo: Rusia-China Bukan Negara Bermuka Dua?-news.detik.com

Membaca Ucapan Prabowo: Rusia-China Bukan Negara Bermuka Dua?

Membaca Ucapan Prabowo: Rusia-China Bukan Negara Bermuka Dua?

Pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut Rusia dan China sebagai “bukan negara standar ganda” memantik diskusi hangat di publik dan kalangan pengamat. Ucapan tersebut disampaikan dalam salah satu forum internasional, ketika Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih RI 2024 itu berbicara soal peta kekuatan global dan konsistensi negara-negara besar dalam menjaga stabilitas dunia.

 

Membaca Ucapan Prabowo: Rusia-China Bukan Negara Bermuka Dua?
Membaca Ucapan Prabowo: Rusia-China Bukan Negara Bermuka Dua?-news.detik.com

 

Dalam konteks diplomatik, istilah “standar ganda” sering merujuk pada sikap negara-negara yang menerapkan prinsip atau kebijakan yang tidak konsisten, tergantung pada siapa yang terlibat atau berkepentingan. Misalnya, menentang agresi militer satu negara, tapi diam terhadap tindakan serupa dari sekutu sendiri. Inilah yang, menurut Prabowo, tidak dilakukan oleh Rusia dan China.

Pernyataan itu tentu menuai beragam interpretasi. Sebagian pihak menilai Prabowo tengah menyiratkan kritik terselubung terhadap Barat—terutama Amerika Serikat dan sekutunya—yang dinilai kerap menerapkan standar ganda dalam urusan geopolitik, termasuk konflik Ukraina, Palestina, dan sanksi internasional.

Namun di sisi lain, pernyataan tersebut juga dianggap sebagai penegasan arah politik luar negeri Indonesia yang tetap ingin menjaga hubungan erat dengan dua kekuatan besar Asia tersebut. Baik Rusia maupun China telah menjadi mitra strategis Indonesia, baik dalam bidang militer, ekonomi, hingga infrastruktur.

Meski begitu, muncul pertanyaan: apakah label “bukan negara bermuka dua” layak disematkan begitu saja kepada dua negara yang juga sering dikritik oleh dunia internasional karena isu hak asasi manusia, ekspansi wilayah, hingga intervensi luar negeri?

Sebagai calon pemimpin tertinggi Indonesia, ucapan Prabowo tentu punya bobot politis dan strategis. Ia sedang mengirim sinyal bahwa Indonesia tak akan tunduk pada narasi global yang didominasi satu blok kekuatan saja. Meski belum menjabat sebagai presiden, arah komunikasi internasional Prabowo sudah mulai menunjukkan posisi Indonesia yang ingin lebih “bebas aktif” dalam wajah baru: berdaulat, rasional, dan realistis.

BACA JUGA  Prabowo Murka: Koruptor Dijerat tapi Lolos dari Jerat Hukum di Pengadilan