Menlu Iran Temui Putin Usai Tiga Fasilitas Nuklir Diserang AS
Situasi geopolitik di Timur Tengah kembali memanas usai Amerika Serikat melancarkan serangan udara yang menghantam tiga fasilitas nuklir strategis milik Iran. Menanggapi eskalasi tersebut, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, langsung melakukan kunjungan diplomatik ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Pertemuan tersebut digelar secara tertutup dan menjadi bagian dari upaya Teheran mencari dukungan internasional sekaligus membahas langkah balasan terhadap aksi militer Washington. Dalam keterangan resmi usai pertemuan, Amir-Abdollahian menyebut Rusia sebagai “mitra strategis” yang memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas kawasan dan mencegah provokasi lebih lanjut dari Barat.
Rusia sendiri mengecam serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas Iran. Kremlin menyatakan tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan memperingatkan risiko meningkatnya ketegangan global. Putin dikabarkan menyampaikan komitmennya untuk mendukung dialog damai dan menekankan pentingnya penyelesaian diplomatik, meski juga menunjukkan keprihatinan terhadap kemungkinan respons militer dari pihak Iran.
Di sisi lain, Amerika Serikat berdalih bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari upaya mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran. Namun tudingan itu dibantah keras oleh Teheran, yang menyebut fasilitas yang diserang adalah bagian dari program nuklir sipil yang diawasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Kunjungan Menlu Iran ke Rusia ini memperlihatkan bahwa konflik nuklir di kawasan bukan hanya isu bilateral, tetapi juga melibatkan kepentingan global. Iran tampaknya akan terus memperkuat poros diplomatik dengan negara-negara seperti Rusia dan China guna melawan tekanan dari AS dan sekutunya.
Situasi ini diprediksi akan menjadi topik hangat dalam berbagai forum internasional dalam beberapa pekan ke depan, termasuk di Dewan Keamanan PBB.