Mutasi TNI: Pangdam Siliwangi dan Gubernur Akmil Resmi Berganti, Tongkat Komando Berpindah
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali melakukan perombakan besar dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui kebijakan mutasi perwira tinggi (Pati). Mutasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1001/VII/2025 tanggal 31 Juli 2025, yang mengesahkan pergantian sejumlah jabatan strategis, termasuk Pangdam III/Siliwangi dan Gubernur Akademi Militer (Akmil).

🏅 Pangdam III/Siliwangi Berganti
Mayjen TNI Dadang Arif Abdurachman resmi menyerahkan jabatan Pangdam III/Siliwangi kepada Mayjen TNI Kosasih. Sebelumnya, Kosasih menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) dan dikenal memiliki latar belakang militer yang kuat serta kedekatan dengan lingkaran pemerintahan.
Pergantian ini diharapkan membawa nuansa baru dalam pengelolaan wilayah komando strategis di Jawa Barat dan Banten, yang memiliki tantangan tersendiri dalam aspek keamanan dan pembinaan teritorial.
🎓 Gubernur Akmil Pun Diganti
Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer, digeser menjadi Tenaga Ahli Pengajar Bidang Strategi di Lemhannas. Posisi Gubernur Akmil kini diemban oleh Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar, seorang perwira yang memiliki rekam jejak di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia TNI.
Peralihan kepemimpinan ini diharapkan dapat memperkuat kurikulum dan pembinaan calon perwira, seiring dengan visi TNI mencetak pemimpin masa depan yang adaptif dan profesional.
🔄 Mutasi Sebagai Penyegaran
Total sebanyak 42 perwira tinggi dari tiga matra mengalami mutasi, baik dalam bentuk rotasi jabatan, promosi, maupun masa pensiun. Mutasi ini merupakan bagian dari strategi penyegaran organisasi, penataan struktur kepemimpinan, serta adaptasi terhadap tantangan nasional dan global yang kian dinamis.
Mutasi di lingkungan TNI menjadi salah satu cara memastikan kesinambungan visi dan semangat juang institusi dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.