Free Hit Counter
4 Tahun Beruntun Rekor Barcelona Buruk di Liga Champions, Hansi Flick Tak Peduli
4 Tahun Beruntun Rekor Barcelona Buruk di Liga Champions, Hansi Flick Tak Peduli-www.bolasport.com

4 Tahun Beruntun Rekor Barcelona Buruk di Liga Champions, Hansi Flick Tak Peduli

4 Tahun Beruntun Rekor Barcelona Buruk di Liga Champions, Hansi Flick Tak Peduli

Barcelona – Rekor buruk Barcelona di Liga Champions terus berlanjut dalam empat tahun terakhir. Klub raksasa Spanyol ini, yang dulunya dikenal sebagai penguasa Eropa, kini mengalami masa-masa sulit di kompetisi elit benua tersebut. Meski begitu, pelatih Jerman Hansi Flick tampaknya tidak terlalu peduli dengan keterpurukan Barcelona di Liga Champions.

 

4 Tahun Beruntun Rekor Barcelona Buruk di Liga Champions, Hansi Flick Tak Peduli
4 Tahun Beruntun Rekor Barcelona Buruk di Liga Champions, Hansi Flick Tak Peduli-www.bolasport.com

 

Sejak musim 2019/2020, Barcelona gagal menampilkan performa terbaik mereka di Liga Champions. Setelah kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Munich di perempat final 2020, perjalanan Barca di kompetisi ini seakan terus menurun. Musim berikutnya, mereka tersingkir di babak 16 besar oleh Paris Saint-Germain, diikuti kegagalan lolos dari fase grup dua musim berturut-turut, yang dianggap sebagai salah satu periode terburuk dalam sejarah klub.

Meski begitu, Hansi Flick, yang menjadi pelatih Bayern Munich saat mengalahkan Barcelona 8-2, menegaskan bahwa ia tidak terlalu memikirkan situasi tersebut. Saat ini, Flick tengah fokus dengan pekerjaan barunya di tim nasional Jerman dan menghadapi tantangan tersendiri di sana. Baginya, masalah Barcelona tidak menjadi perhatian besar.

“Saya tidak memikirkan rekor buruk Barcelona atau klub-klub lain. Saya lebih fokus pada tim saya sendiri dan pekerjaan yang harus dilakukan,” ujar Flick ketika ditanya tentang situasi Barcelona dalam sebuah wawancara baru-baru ini. “Setiap klub memiliki dinamika dan tantangan mereka sendiri. Barcelona adalah tim besar dengan sejarah yang luar biasa, dan saya yakin mereka akan bangkit.”

Meskipun demikian, fakta bahwa Barcelona terus mengalami kesulitan di Liga Champions tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar dan analis sepak bola. Banyak yang menyebut penurunan performa ini sebagai dampak dari transisi besar-besaran di klub, mulai dari kepergian Lionel Messi hingga masalah finansial yang membuat mereka sulit bersaing di bursa transfer.

BACA JUGA  Calafiori Kini Diklaim Kian Dekat Gabung Arsenal

Di bawah asuhan Xavi Hernández, yang kembali ke klub sebagai pelatih, Barcelona mencoba membangun kembali era kejayaan mereka. Meski mereka berhasil meraih gelar La Liga musim lalu, pencapaian di Liga Champions masih jauh dari harapan. Musim ini, harapan para pendukung tinggi, namun sejarah kekalahan di kompetisi ini membuat mereka lebih waspada.

Di sisi lain, Hansi Flick sudah tidak lagi terlibat langsung di Liga Champions setelah mengambil peran sebagai pelatih tim nasional Jerman. Meski demikian, kenangannya bersama Bayern Munich, terutama kemenangan besar atas Barcelona, tetap menjadi salah satu momen bersejarah dalam kariernya. Namun, bagi Flick, fokusnya sekarang adalah mempersiapkan timnas Jerman menuju Euro 2024, di mana tekanan besar juga tengah menyelimutinya untuk memberikan performa maksimal di ajang tersebut.

Bagi Barcelona, musim ini menjadi peluang untuk mengakhiri rekor buruk mereka di Liga Champions. Xavi dan para pemainnya diharapkan bisa menemukan formula yang tepat untuk kembali menjadi kekuatan dominan di Eropa. Namun, dengan persaingan yang semakin ketat dari klub-klub top seperti Manchester City, Bayern Munich, dan Real Madrid, perjalanan mereka tidak akan mudah.

Akankah Barcelona mampu menghapus memori buruk dari empat musim terakhir dan kembali bersaing di puncak Eropa? Atau, apakah mereka akan kembali tersandung dalam upaya mencari kejayaan yang hilang? Waktu akan menjawab. Sementara itu, bagi pelatih seperti Hansi Flick, apa yang terjadi di Barcelona bukanlah urusan yang perlu dipikirkan, karena setiap pelatih memiliki tantangan dan prioritasnya masing-masing.