Free Hit Counter
Piala Dunia Klub 2025 – Hat-trick Penalti, Angel Di Maria Singkirkan Tim Penuh Guru SD hingga Mahasiswa
Piala Dunia Klub 2025 – Hat-trick Penalti, Angel Di Maria Singkirkan Tim Penuh Guru SD hingga Mahasiswa-www.bolasport.com

Piala Dunia Klub 2025 – Hat-trick Penalti, Angel Di Maria Singkirkan Tim Penuh Guru SD hingga Mahasiswa

Piala Dunia Klub 2025 – Hat-trick Penalti, Angel Di Maria Singkirkan Tim Penuh Guru SD hingga Mahasiswa

Panggung Piala Dunia Antarklub 2025 menyuguhkan momen unik sekaligus emosional dalam laga antara Benfica dan klub amatir asal Oseania yang penuh dengan pemain non-profesional—mulai dari guru sekolah dasar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran. Namun, di tengah kisah inspiratif sang lawan, bintang veteran Angel Di Maria tetap menunjukkan kelasnya.

 

Piala Dunia Klub 2025 – Hat-trick Penalti, Angel Di Maria Singkirkan Tim Penuh Guru SD hingga Mahasiswa
Piala Dunia Klub 2025 – Hat-trick Penalti, Angel Di Maria Singkirkan Tim Penuh Guru SD hingga Mahasiswa-www.bolasport.com

 

Di Maria mencetak hat-trick lewat tiga tendangan penalti yang sukses membawa Benfica menang telak 3-0 dan melaju ke babak berikutnya. Ketiga gol tersebut dicetak secara berurutan pada menit ke-54, 68, dan 82, setelah tiga pelanggaran berbeda di kotak penalti dilakukan oleh pemain-pemain lawan yang kelelahan menghadapi tekanan intens Benfica.

Lawan Amatir yang Curi Perhatian Dunia

Meski harus pulang lebih awal, tim asal Oseania itu mencuri simpati publik dunia. Berstatus sebagai klub amatir, skuad mereka dihuni oleh pemain-pemain yang sehari-harinya bekerja sebagai guru SD, mahasiswa aktif, kasir minimarket, bahkan seorang petugas kebersihan.

Mereka lolos ke turnamen ini sebagai juara Liga Champions Oseania dan menjadi simbol perjuangan sepak bola akar rumput. Dukungan publik global pun mengalir deras, menjadikan laga melawan Benfica sebagai cerita dongeng yang berakhir terhormat.

Di Maria Masih Mematikan

Sementara itu, bagi Angel Di Maria, performa ini menjadi bukti bahwa usianya yang kini menginjak pertengahan 30-an tak mengurangi kualitasnya sebagai pemain top dunia. Eksekusi penalti yang tenang dan akurat menjadi pembeda dalam pertandingan yang sempat berjalan alot di babak pertama.

Pelatih Benfica menyebut kontribusi Di Maria sebagai “penentu arah pertandingan” dan memuji sikap profesional sang pemain dalam menghadapi lawan yang jauh di bawah level kompetitif mereka.

BACA JUGA  Hasil Liga 1: Diwarnai Kartu Merah, Semen Padang Kembali ke Zona Degradasi Setelah Dibantai Lima Gol oleh Bali United

Sepak Bola, Lebih dari Sekadar Hasil

Meski Benfica menang dan Di Maria bersinar, cerita utama dari laga ini tetap melekat pada perjuangan para pemain amatir yang berani bermimpi besar. Mereka mungkin kalah di papan skor, tapi menang besar di hati para penonton sepak bola.

Pertandingan ini membuktikan bahwa Piala Dunia Klub bukan sekadar turnamen bergengsi, tetapi juga ruang bagi kisah inspiratif yang memperkaya wajah sepak bola dunia.