Seratus Tahun Mahathir Mohamad: Jejak Pemimpin dan Pejuang yang Pantang Mundur

Seratus Tahun Mahathir Mohamad: Jejak Pemimpin dan Pejuang yang Pantang Mundur

🎉 Satu abad—seratus tahun—bukan sekadar bilangan, melainkan tonggak sejarah yang menandai betapa luar biasanya jejak seorang Mahathir Mohamad. Dalam rentang waktu yang lebih panjang dari usia rata-rata sebuah bangsa merdeka, Mahathir telah menuliskan bab demi bab perjuangan, kepemimpinan, dan tekad yang tak pernah surut.

🏛️ Dari Dokter ke Perdana Menteri

Mahathir lahir pada 10 Juli 1925 di Alor Setar, Kedah. Awalnya dikenal sebagai seorang dokter, ia kemudian menjelma menjadi tokoh politik paling berpengaruh dalam sejarah Malaysia. Kariernya di pemerintahan dimulai sejak era Tunku Abdul Rahman, namun sorotan paling tajam datang saat ia menjabat sebagai Perdana Menteri selama 22 tahun, dari 1981 hingga 2003, dan kembali pada 2018 hingga 2020. Mahathir menjadi simbol keberanian dan inovasi dalam membawa Malaysia menuju industrialisasi dan modernisasi.

🥊 Pejuang Ideologi yang Tak Kenal Lelah

Sepanjang hidupnya, Mahathir bukan hanya seorang pemimpin administratif, tapi juga pejuang ideologis. Ia tak segan mengkritik Barat, memperjuangkan keadilan bagi negara-negara berkembang, serta menentang dominasi ekonomi global yang dinilainya tidak adil. Tulisan-tulisannya, seperti The Malay Dilemma, menunjukkan betapa ia berani mendobrak norma demi menyuarakan visi yang lebih besar.

🌪️ Melawan Arus, Menulis Sejarah

Mahathir tak pernah segan melawan arus. Kembalinya ia ke panggung politik di usia 92 tahun menjadi bukti nyata bahwa semangat juangnya tak terbatasi oleh usia. Ia kembali menjadi Perdana Menteri, menandai sejarah sebagai kepala pemerintahan tertua di dunia, sekaligus pembuktian bahwa prinsip dan idealisme bisa melampaui waktu dan generasi.

🌏 Warisan yang Tak Pudar

Seratus tahun Mahathir adalah potret keteguhan, keberanian, dan kecintaan pada tanah air. Ia bukan pemimpin yang sempurna, tapi ia adalah pemimpin yang selalu bergerak, berpikir, dan berjuang. Warisannya bukan hanya dalam bentuk kebijakan atau gedung pencakar langit, tetapi dalam bentuk semangat yang menyala di hati generasi penerus.