Tribun Liputan Gudang Informasi dan Berita Terpercaya
Luthfi Ingatkan Larangan Jastip Siswa Baru, ASN Nakal Terancam Sanksi Tegas
Menjelang tahun ajaran baru, Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana Luthfi, kembali menegaskan larangan praktik perjokian atau “jastip” (jasa titip) siswa baru dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB). Ia mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak bermain curang, terlebih menggunakan wewenangnya untuk menyisipkan siswa titipan di luar jalur resmi.
Peringatan ini disampaikan Luthfi usai menerima sejumlah laporan dan keluhan dari masyarakat terkait dugaan praktik jastip yang marak terjadi setiap musim PPDB.
“Saya tegaskan, tidak boleh ada jastip-jastipan. Semua harus sesuai prosedur. Kalau ada ASN yang terlibat, sanksi tegas menanti,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (3/6).
ASN Terlibat, Siap-Siap Dicopot
Menurut Luthfi, oknum ASN yang terbukti memfasilitasi siswa titipan di luar jalur resmi akan dikenakan sanksi administratif hingga pencopotan jabatan. Ia menyebut bahwa integritas dan transparansi dalam sistem pendidikan harus dijaga agar tidak menciderai prinsip keadilan bagi seluruh calon peserta didik.
Ia juga meminta kepala sekolah dan panitia PPDB untuk tidak takut menolak permintaan dari pihak-pihak tertentu yang mencoba menyusupkan nama lewat jalur belakang.
“Kepala sekolah harus tegas, jangan takut. Kalau ada tekanan, laporkan. Pemerintah daerah siap mendukung proses yang bersih,” tegasnya.
Pemprov Siapkan Pengawasan Ketat
Untuk mencegah praktik kecurangan, Pemprov Jawa Tengah juga telah membentuk tim pengawas independen yang akan memantau proses PPDB dari tingkat SD hingga SMA. Pengawasan akan difokuskan pada sekolah-sekolah favorit yang kerap menjadi sasaran jastip.
Luthfi mengimbau masyarakat agar aktif melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan. Ia memastikan semua laporan akan ditindaklanjuti secara serius.
PPDB Harus Transparan dan Adil
Dengan sistem zonasi, afirmasi, dan prestasi yang diberlakukan dalam PPDB, Luthfi berharap semua pihak mematuhi aturan dan tidak mencoba mencari celah. Ia menekankan bahwa masa depan pendidikan tidak boleh dikotori oleh praktik kolusi dan titipan.
“Pendidikan adalah hak semua anak. Jangan sampai dikotori oleh perilaku tidak jujur,” pungkasnya.
Kesimpulan:
Luthfi kembali mengingatkan bahwa tidak ada tempat bagi praktik jastip dalam sistem pendidikan Jawa Tengah. ASN yang nekat bermain curang dipastikan akan berhadapan dengan sanksi serius. Pemerintah daerah berkomitmen penuh menjaga proses PPDB yang bersih, transparan, dan adil.
