Figur Lama, Jabatan Baru: Perombakan Kabinet Prabowo

Figur Lama, Jabatan Baru: Perombakan Kabinet Prabowo

Jakarta, 18 September 2025 — Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih untuk ketiga kalinya sejak menjabat. Dalam perombakan kali ini, sejumlah tokoh yang sudah dikenal publik kembali muncul dengan jabatan baru, menandai strategi politik dan efisiensi pemerintahan di sisa masa jabatan.

🔄 Wajah Lama, Kursi Baru

Beberapa nama yang sudah akrab di panggung politik kini menduduki posisi strategis:

• Djamari Chaniago dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Purnawirawan Letjen TNI ini dikenal sebagai mantan Kepala Staf Umum TNI dan eks Pangkostrad. Ia juga merupakan senior Prabowo di Akademi Angkatan Bersenjata Republik IndonesiaErick Thohir, sebelumnya menjabat sebagai Menteri BUMN, kini bergeser menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Pengalaman Erick di dunia olahraga dan media dinilai relevan untuk membawa transformasi di sektor kepemudaanAngga Raka Prabowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, kini dipercaya sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (PCO)
  

  Formasi Baru, Harapan Baru

  Selain tiga tokoh utama tersebut, reshuffle kali ini juga melibatkan sejumlah pejabat lain:

  • Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan
  • Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Reformasi Kepolisian
  • Farida Farichah, Afriansyah Noor, dan Rohmat Marzuki sebagai wakil menteri di bidang koperasi, ketenagakerjaan, dan kehutanan
  • Sarah Sadiqa sebagai Kepala LKPP
  • Naniek S. Deyang dan Sonny Sanjaya sebagai Wakil Kepala Badan Gizi NasionalPelantikan berlangsung di Istana Negara pada 17 September 2025 dan disaksikan oleh jajaran menteri, Panglima TNI, Kapolri, serta pimpinan lembaga negara lainnya
    

    Strategi Politik atau Efisiensi Pemerintahan?

    Meski reshuffle ini diklaim sebagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan, sejumlah pengamat menilai ada dimensi politik yang tak bisa diabaikan. Penempatan figur yang dekat dengan Presiden Prabowo, serta respons terhadap dinamika sosial seperti demonstrasi publik, menjadi sorotan tersendiri