Sara Wijayanto Ungkap Pengalaman Kelam: Jadi Korban Kekerasan Mantan dan Melihat Bayangan Misterius

Jakarta — Sosok Sara Wijayanto dikenal publik sebagai seorang spiritualis, aktris, dan pembawa acara yang kerap membahas dunia gaib. Namun di balik ketenangannya, ia menyimpan kisah kelam yang baru-baru ini ia ungkap dalam sebuah podcast bersama Ivan Gunawan. Dalam perbincangan tersebut, Sara menceritakan pengalaman traumatis sebagai korban kekerasan dari mantan kekasihnya—sebuah fase yang meninggalkan luka fisik, emosional, dan spiritual.

Luka yang Tak Terlihat

Sara mengaku mengalami kekerasan fisik dan verbal dari mantan pasangannya. Ia sempat merasa tidak berharga, kehilangan kepercayaan diri, dan terjebak dalam hubungan yang penuh manipulasi. “Aku merasa nggak layak dicintai,” ungkapnya dengan nada lirih.

Meski mengalami kekerasan, Sara menyebut bahwa secara fisik ia hanya mengalami memar ringan. Ia percaya ada kekuatan yang melindunginya dari dampak yang lebih parah.

Bayangan Gelap di Balik Pelaku

Sebagai seseorang yang memiliki kepekaan terhadap energi dan dunia spiritual, Sara mengaku melihat sosok bayangan gelap menjulang di belakang pelaku kekerasan. Bayangan tersebut menurutnya bukan sekadar ilusi, melainkan entitas yang memperkuat aura negatif dari sang mantan.

“Saya melihat sosok tinggi besar, gelap, berdiri di belakangnya. Rasanya seperti ada energi jahat yang ikut mengendalikan,” tuturnya.

Pengalaman tersebut memperkuat keyakinannya bahwa kekerasan tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga bisa melibatkan dimensi energi yang lebih dalam.

Bangkit dan Menyembuhkan Diri

Kini, Sara telah berhasil keluar dari masa kelam itu dan menjalani hidup yang lebih sehat secara mental dan spiritual. Ia menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda hubungan yang tidak sehat dan berani mengambil langkah untuk menyelamatkan diri.

Pengakuan Sara menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam hubungan bisa terjadi pada siapa saja, dan bahwa penyembuhan adalah proses yang membutuhkan keberanian, dukungan, dan keyakinan.