DAFTAR ISI
Gempa Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Sebut Dipicu Sesar Aktif
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa pertama terjadi pada pukul 10.10 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,9. Episenter gempa berada di darat, tepatnya 21 km tenggara Kabupaten Bandung, pada koordinat 7,19 LS dan 107,63 BT dengan kedalaman 5 km

Tidak berhenti di situ, gempa susulan kembali terjadi pada malam harinya. BMKG melaporkan gempa Magnitudo 3,1 pukul 22:54 WIB, disusul gempa M 2,2 pukul 23:50 WIB. Pusat gempa tetap berada di sekitar tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman dangkal
Dampak Gempa
Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah sekitar episenter, antara lain:
- Kertasari
- Cimaung
- Pangalengan
- Pameungpeuk
Skala intensitas tercatat II–III MMI, artinya getaran dirasakan oleh sebagian orang, benda ringan bergoyang, namun tidak menimbulkan kerusakan berarti
Penyebab Gempa
Menurut BMKG, gempa yang terjadi termasuk kategori gempa dangkal. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa gempa dipicu oleh aktivitas sesar aktif setempat. Pergerakan sesar ini memang kerap menimbulkan gempa kecil hingga menengah di wilayah Bandung Selatan
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Meski kekuatan gempa relatif kecil, aktivitas sesar aktif bisa menimbulkan gempa susulan. Warga diharapkan tidak panik, namun selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG.
Kesimpulan
Rangkaian gempa yang mengguncang Kabupaten Bandung pada 19 November 2025 merupakan gempa dangkal akibat sesar aktif. Getaran terasa di beberapa kecamatan, namun tidak menimbulkan kerusakan. BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi gempa susulan, mengingat aktivitas sesar aktif di Bandung Selatan masih berlangsung.
Tribun Liputan Gudang Informasi dan Berita Terpercaya