Piala Afrika 2025: Putra Zidane Kokoh di Gawang, Winger MU Antar Kamerun Menang

Nama besar Zinedine Zidane kembali terdengar di panggung internasional, kali ini lewat sang putra, Luca Zidane. Kiper berusia 27 tahun itu resmi masuk skuad Aljazair untuk Piala Afrika 2025 yang digelar di Maroko. Luca, yang kini bermain untuk Granada di Spanyol, tampil kokoh di bawah mistar dan menjadi sorotan utama dalam laga perdana Aljazair

• Luca Zidane sebelumnya sempat membela tim muda Prancis, namun memilih beralih membela Aljazair.
• Debutnya bersama Aljazair terjadi pada kualifikasi Piala Dunia melawan Uganda, Oktober lalu.
• Di AFCON 2025, ia dipercaya sebagai penjaga gawang utama setelah kiper Alexis Guendouz mengalami cedera.

Winger Manchester United Bawa Kamerun Menang

Sementara itu, di pertandingan lain, Kamerun berhasil meraih kemenangan berkat aksi gemilang winger muda Manchester United. Gol penentu dari sang pemain membawa Kamerun mengamankan tiga poin penting di fase grup. Penampilan eksplosifnya di sisi sayap membuat pertahanan lawan kewalahan, sekaligus menegaskan peran vital pemain-pemain Afrika di klub-klub besar Eropa.

Hasil Lengkap dan Dampak

• Aljazair tampil solid berkat Luca Zidane, meski harus puas dengan hasil imbang di laga pembuka.
• Kamerun sukses meraih kemenangan berkat kontribusi pemain MU, memperkuat posisi mereka di klasemen grup.
• Kedua laga ini menegaskan bahwa AFCON 2025 bukan hanya ajang perebutan gelar, tetapi juga panggung unjuk kebolehan bagi bintang-bintang muda yang berkarier di Eropa.

Catatan Penting

• Turnamen: Piala Afrika 2025, berlangsung di Maroko.
• Pemain sorotan: Luca Zidane (Aljazair), winger Manchester United (Kamerun).
• Makna: Generasi baru pesepak bola keturunan dan diaspora Afrika semakin menonjol di level internasional.

Kesimpulan: Piala Afrika 2025 menghadirkan cerita menarik: putra Zidane tampil kokoh sebagai kiper Aljazair, sementara bintang muda Manchester United memastikan kemenangan Kamerun. Dua kisah ini menambah warna pada turnamen yang selalu menjadi sorotan dunia, sekaligus menegaskan peran penting pemain diaspora dalam mengangkat prestasi tim nasional Afrika.