Luhut Sebut Pihak yang Minta Wapres Gibran Dicopot Bersikap Tidak Santun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi kritik yang dialamatkan kepada Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut bahwa pihak-pihak yang meminta agar Gibran dicopot dari jabatannya sebagai wapres terpilih adalah pihak yang tidak bersikap santun dalam berpolitik.

Pernyataan tersebut disampaikan Luhut dalam sebuah wawancara usai menghadiri acara di Jakarta. Ia menilai bahwa desakan untuk mencopot Gibran yang muncul dari sejumlah kalangan merupakan bentuk sikap yang tidak menghormati proses demokrasi dan pilihan rakyat.
“Kalau ada orang minta wakil presiden terpilih dicopot, itu namanya tidak santun. Demokrasi itu ada aturannya. Jangan seenaknya bicara tanpa dasar,” ujar Luhut.
Menurutnya, Gibran telah terpilih secara sah melalui proses pemilu yang diatur oleh konstitusi dan lembaga yang berwenang. Karena itu, upaya untuk menggugat hasil tersebut di luar jalur hukum dianggap tidak berdasar dan merusak etika berpolitik.
Tanggapan Terhadap Kritik Publik
Luhut memahami bahwa dalam demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga etika dan kesantunan dalam menyampaikan kritik. Ia pun mengingatkan bahwa semua pihak harus menghormati keputusan rakyat yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kalau tidak puas, silakan tempuh jalur hukum yang sah, jangan menggunakan narasi-narasi yang provokatif dan memecah belah bangsa,” tambahnya.
Isu Pemakzulan Gibran Mencuat
Sebelumnya, sejumlah kelompok masyarakat sipil dan tokoh politik menyuarakan wacana pemakzulan terhadap Gibran, dengan alasan dugaan pelanggaran etik dan konstitusi dalam proses pencalonannya. Namun hingga kini, belum ada langkah resmi dari lembaga negara yang mengarah ke proses tersebut.
Meski begitu, isu ini terus menjadi bahan perdebatan publik, terutama di media sosial dan forum-forum diskusi politik.
Luhut: Mari Hormati Pilihan Rakyat
Menutup pernyataannya, Luhut mengajak semua pihak untuk kembali fokus pada kerja membangun bangsa ketimbang memperpanjang polemik yang tak produktif. Ia menyatakan bahwa pemerintah ke depan membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga stabilitas nasional dan menyongsong masa depan yang lebih baik.