Rahayu Saraswati Mundur dari DPR: Ini Pernyataan Lengkapnya
Jakarta, 10 September 2025 — Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil rakyat. Keputusan ini ia umumkan melalui video berdurasi 6 menit yang diunggah di akun Instagram pribadinya, menyusul kontroversi pernyataan dalam sebuah podcast yang viral dan menuai kritik publik.

🎙️ Latar Belakang Kontroversi
Pernyataan Rahayu yang menjadi sorotan berasal dari podcast “On the Record” di Antara TV Indonesia, tayang pada 28 Februari 2025. Dalam diskusi tersebut, ia membahas isu kewirausahaan dan menyampaikan pandangan bahwa generasi muda sebaiknya tidak bergantung pada pemerintah untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satu kutipan yang menuai reaksi adalah: “Pemerintah menyediakan pekerjaan itu hanya terjadi di masa kolonial.”
Potongan video berdurasi sekitar dua menit dari podcast itu kemudian diedit dan disebarkan di media sosial menjelang Hari Kemerdekaan, memicu kemarahan publik. Rahayu menyebut bahwa potongan tersebut diambil tanpa konteks dan dimaksudkan untuk menyulut emosi masyarakat.
🧾 Isi Pernyataan Pengunduran Diri
Dalam video pengunduran dirinya, Rahayu menyampaikan:
“Saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra. Saya memahami bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak orang, terutama mereka yang sedang berjuang untuk menghidupi keluarga atau sekadar bertahan hidup. Kesalahan sepenuhnya ada pada saya.”
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada niat untuk meremehkan perjuangan masyarakat, terutama anak muda yang sedang merintis usaha. Sebagai seorang pengusaha dan mentor startup, ia mengaku memahami betapa sulitnya membangun bisnis dari nol.
Rahayu meminta izin untuk menyelesaikan satu tugas terakhir di Komisi VII, yakni pengesahan RUU Kepariwisataan, sebelum pengunduran dirinya diproses secara administratif.
🙏 Permintaan Maaf dan Komitmen Politik
Rahayu menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan mengakui posisinya sebagai seseorang yang memiliki privilese. Ia juga berterima kasih kepada para pemilih di daerah pemilihan Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu.
“Perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus datang dari kursi DPR. Kita adalah pejuang politik. Selama masih ada ketidakadilan, selama masih ada orang yang belum bisa tersenyum, kita harus terus berjuang tanpa henti,” tutupnya.