DAFTAR ISI
Emas Melonjak ke Puncak Tertinggi 3 Minggu, Dipicu Drama Politik AS
Harga emas kembali mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan Selasa (11/11/2025), menembus US$ 4.140,60 per ounce setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 23 Oktober di US$ 4.148,75 per ounce . Lonjakan ini terjadi di tengah drama politik di Amerika Serikat, khususnya terkait penutupan pemerintahan (government shutdown) yang akhirnya berakhir setelah Senat meloloskan RUU untuk membuka kembali pemerintahan federal

Faktor Pendorong Kenaikan
- Government shutdown AS berakhir: Penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS menimbulkan ketidakpastian ekonomi. Berakhirnya krisis ini membuka kembali aliran data ekonomi penting, sehingga pasar kembali aktif menilai arah kebijakan moneter
- Ekspektasi kebijakan The Fed: Data ekonomi yang lemah, termasuk turunnya sentimen konsumen ke level terendah dalam 3,5 tahun, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan Desember. Pasar memperkirakan peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin mencapai 64%
- Safe haven demand: Ketidakpastian politik dan ekonomi membuat emas kembali dilirik sebagai aset aman, meski potensi berkurang setelah pemerintahan AS resmi dibuka kembali
Dampak di Pasar
- Harga emas spot naik 0,5–0,6% pada perdagangan Selasa, menandai reli tiga sesi berturut-turut
- Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga menguat 0,6% menjadi US$ 4.147,20 per ounce
- Investor global kini menunggu rilis data ekonomi berikutnya yang akan menjadi acuan arah kebijakan moneter The Fed.
Prospek ke Depan
Kenaikan emas kali ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap drama politik di Washington. Jika ketidakpastian berlanjut, emas berpotensi tetap bertahan di level tinggi. Namun, jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga, harga emas bisa semakin terdorong naik.
Kesimpulan: Lonjakan emas ke level tertinggi tiga minggu mencerminkan kombinasi drama politik AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan kebutuhan investor akan aset aman. Situasi ini menegaskan peran emas sebagai barometer ketidakpastian global.
Tribun Liputan Gudang Informasi dan Berita Terpercaya