DAFTAR ISI
Rapat Syuriah Harian: Rais Aam Desak Gus Yahya Lepas Jabatan Ketum PBNU
Risalah Rapat Harian Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar pada Kamis, 20 November 2025 di Hotel Aston City Jakarta ramai beredar. Rapat tersebut dihadiri oleh 37 dari 53 pengurus harian Syuriah PBNU dan dipimpin langsung oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar

Keputusan Rapat
- Rais Aam bersama dua Wakil Rais Aam PBNU menyepakati bahwa KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.
- Tenggat waktu yang diberikan adalah tiga hari sejak keputusan diterima.
- Jika tidak dilakukan, rapat memutuskan untuk memberhentikan Gus Yahya secara resmi dari jabatannya
Alasan Desakan Mundur
- Rapat menilai adanya pelanggaran nilai dasar organisasi terkait pengundangan narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).
- Narasumber yang diundang, Peter Berkowitz, dianggap memiliki keterkaitan dengan jaringan zionisme internasional, yang dinilai bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah serta Muqaddimah Qanun Asasi NU
Reaksi dan Implikasi
- Surat hasil rapat yang beredar menimbulkan kehebohan di kalangan warga NU.
- Beberapa tokoh NU menyerukan agar suasana tetap kondusif dan tidak menimbulkan perpecahan di internal organisasi
- Jika Gus Yahya benar-benar mundur atau diberhentikan, maka PBNU akan menghadapi dinamika kepemimpinan baru yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan organisasi ke depan.
Kesimpulan
Rapat Harian Syuriah PBNU menjadi sorotan besar setelah Rais Aam KH Miftachul Akhyar mendesak Gus Yahya mundur dari kursi Ketua Umum PBNU. Keputusan ini bukan hanya soal pergantian kepemimpinan, tetapi juga mencerminkan ketegangan internal terkait nilai dan arah organisasi NU.
Tribun Liputan Gudang Informasi dan Berita Terpercaya