Ari Lasso Pertanyakan WAMI Usai Terima Royalti Rp765 Ribu dan Nama yang Salah
Musisi senior Ari Lasso meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja Wahana Musik Indonesia (WAMI) setelah menerima laporan royalti yang dinilai tidak masuk akal. Dalam unggahan media sosialnya, Ari mengungkap bahwa ia hanya menerima royalti sebesar Rp765.594—angka yang menurutnya jauh dari pantas mengingat popularitas dan pemutaran lagu-lagunya yang konsisten di berbagai platform.
Tak hanya soal nominal, Ari juga menyoroti kesalahan penulisan namanya dalam laporan tersebut. Nama yang tercantum adalah “Ari Laso,” sebuah kesalahan yang dianggapnya mencerminkan kurangnya ketelitian dan profesionalisme dalam pengelolaan data musisi.

💬 Ungkapan Kekecewaan
Dalam pernyataannya, Ari menulis:
Unggahan tersebut langsung mendapat respons luas dari sesama musisi dan publik, yang turut mempertanyakan sistem distribusi royalti di Indonesia.
🏛️ Tentang WAMI dan Sistem Royalti
WAMI merupakan salah satu lembaga manajemen kolektif (LMK) yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan royalti kepada pencipta lagu dan musisi atas pemanfaatan karya mereka di ruang publik. Namun, transparansi dan akurasi data sering menjadi sorotan, terutama dari para musisi yang merasa tidak mendapatkan haknya secara proporsional.
Kasus Ari Lasso menambah daftar panjang keluhan dari pelaku industri musik terhadap sistem royalti yang dinilai belum sepenuhnya adil dan akuntabel.
🎶 Seruan untuk Perbaikan
Ari Lasso berharap insiden ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki sistem royalti di Indonesia. Ia menyerukan agar LMK seperti WAMI lebih terbuka dalam menjelaskan metode penghitungan royalti, serta meningkatkan akurasi data agar hak para musisi benar-benar terlindungi.