Free Hit Counter
Disebut Lemah karena Dukung Palestina, Australia Balas dengan Sindiran Tajam!
Disebut Lemah karena Dukung Palestina, Australia Balas dengan Sindiran Tajam!-news.detik.com

Disebut Lemah karena Dukung Palestina, Australia Balas dengan Sindiran Tajam!

Disebut Lemah karena Dukung Palestina, Australia Balas dengan Sindiran Tajam!
Hubungan diplomatik antara Australia dan Israel memanas setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan kritik pedas terhadap keputusan Australia yang berencana mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Netanyahu menyebut PM Australia, Anthony Albanese, sebagai “politikus lemah” yang dianggap mengkhianati Israel dan menelantarkan komunitas Yahudi di Australia.

 

Disebut Lemah karena Dukung Palestina, Australia Balas dengan Sindiran Tajam!
Disebut Lemah karena Dukung Palestina, Australia Balas dengan Sindiran Tajam!-news.detik.com

 

Namun, Australia tak tinggal diam. Menteri Dalam Negeri Australia, Tony Burke, memberikan balasan yang tajam dan penuh makna. Dalam wawancara dengan televisi nasional ABC, Burke menyatakan:

Pernyataan ini menjadi sindiran langsung terhadap cara pandang Netanyahu tentang kekuatan dan mempertegas posisi Australia yang memilih jalur diplomasi dan kemanusiaan.
🔥 Latar Belakang Ketegangan
• Australia mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina secara resmi pada Majelis Umum PBB bulan September mendatang.
• Langkah ini mengikuti jejak negara-negara seperti Prancis, Inggris, dan Kanada yang mulai menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
• Netanyahu merespons dengan menyebut Albanese sebagai pengkhianat dan menyampaikan kritik melalui media sosial resmi kantor PM Israel.
🕊️ Respons Australia: Tegas tapi Diplomatis
PM Albanese sendiri memilih untuk merespons dengan tenang. Ia menyatakan bahwa kritik Netanyahu bukan hal yang personal dan bahwa ia tetap menjalin komunikasi diplomatik dengan para pemimpin dunia, termasuk Netanyahu sebelum pengumuman resmi dibuat.

🌍 Implikasi Global
Langkah Australia ini menandai pergeseran penting dalam politik luar negeri negara tersebut, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Israel. Pengakuan terhadap Palestina bisa memperkuat dukungan internasional terhadap solusi dua negara dan membuka babak baru dalam diplomasi Timur Tengah.

BACA JUGA  Komisi IX DPR Panggil Kemenkes dan FK Unpad Terkait Dugaan Pelecehan oleh Dokter PPDS