Free Hit Counter
Trump Layangkan Ancaman terhadap Negara yang Sulit Bernegosiasi Soal Tarif, Apakah Indonesia Termasuk?
Trump Layangkan Ancaman terhadap Negara yang Sulit Bernegosiasi Soal Tarif, Apakah Indonesia Termasuk?-www.cnnindonesia.com

Trump Layangkan Ancaman terhadap Negara yang Sulit Bernegosiasi Soal Tarif, Apakah Indonesia Termasuk?

Trump Layangkan Ancaman terhadap Negara yang Sulit Bernegosiasi Soal Tarif, Apakah Indonesia Termasuk?

Washington DC, 7 Juli 2025 — Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait kebijakan perdagangan internasional. Dalam unggahan di media sosial Truth Social, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung kebijakan “anti-Amerika” dari kelompok BRICS.

 

Trump Layangkan Ancaman terhadap Negara yang Sulit Bernegosiasi Soal Tarif, Apakah Indonesia Termasuk?
Trump Layangkan Ancaman terhadap Negara yang Sulit Bernegosiasi Soal Tarif, Apakah Indonesia Termasuk?-www.cnnindonesia.com

 

Ancaman ini muncul setelah pertemuan puncak BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, di mana para pemimpin negara anggota menyuarakan keprihatinan terhadap tarif sepihak yang diberlakukan AS. Indonesia, yang baru bergabung dengan BRICS pada Januari 2025, turut menjadi sorotan dalam spekulasi apakah akan terkena dampak langsung dari kebijakan tersebut.

🇮🇩 Posisi Indonesia dalam Ancaman Tarif

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa meskipun ancaman tersebut perlu diwaspadai, pemerintah Indonesia optimis bahwa hubungan strategis dengan AS akan mencegah penerapan tarif tambahan. Tim negosiasi Indonesia telah berada di Washington DC untuk merundingkan kesepakatan dagang yang lebih menguntungkan.

Sementara itu, pemerintah Indonesia juga mengambil langkah proaktif dengan menandatangani kesepakatan dagang senilai Rp 560 triliun dengan mitra bisnis AS. Kesepakatan ini mencakup peningkatan impor bahan bakar dan investasi di sektor energi dan pertanian, sebagai upaya menyeimbangkan neraca perdagangan dan meredam dampak tarif tinggi.

📉 Dampak Potensial dan Respons Analis

Peneliti dari CSIS, Dandy Rafitrandi, menilai bahwa Indonesia tidak perlu bereaksi secara berlebihan terhadap ancaman Trump. Ia menyarankan agar pemerintah tetap fokus pada negosiasi yang sedang berlangsung dan tidak memberikan konsesi tambahan yang tidak perlu.

Di sisi lain, pakar hubungan internasional Teuku Rezasyah memperingatkan bahwa jika ancaman tarif direalisasikan, stabilitas ekonomi kawasan Asia Tenggara bisa terganggu. Perbedaan tarif antar negara ASEAN berpotensi memecah solidaritas regional dan menurunkan daya saing.

BACA JUGA  Megawati Soekarnoputri Kembali Ungkit Kecurangan TSM di Pilpres 2024

 

Ancaman tarif dari Trump menjadi ujian diplomasi dan strategi dagang Indonesia di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Pemerintah kini dituntut untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan hubungan bilateral yang strategis.