Free Hit Counter
Aria Bima kepada Anies: Kritik atas Ketidakhadiran Presiden di PBB Sah, Asal Disertai Argumentasi yang Kuat
Aria Bima kepada Anies: Kritik atas Ketidakhadiran Presiden di PBB Sah, Asal Disertai Argumentasi yang Kuat-news.detik.com

Aria Bima kepada Anies: Kritik atas Ketidakhadiran Presiden di PBB Sah, Asal Disertai Argumentasi yang Kuat

Aria Bima kepada Anies: Kritik atas Ketidakhadiran Presiden di PBB Sah, Asal Disertai Argumentasi yang Kuat

Pernyataan Anies Baswedan yang mengkritisi ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari politisi senior PDI Perjuangan, Aria Bima, yang menilai bahwa kritik sah saja disampaikan, asal dilandasi dengan argumen yang solid dan berdasarkan fakta.

 

Aria Bima kepada Anies: Kritik atas Ketidakhadiran Presiden di PBB Sah, Asal Disertai Argumentasi yang Kuat
Aria Bima kepada Anies: Kritik atas Ketidakhadiran Presiden di PBB Sah, Asal Disertai Argumentasi yang Kuat-news.detik.com

 

📌 Menjaga Kualitas Wacana Politik

Menurut Aria Bima, dalam iklim demokrasi yang sehat, kritik merupakan bagian penting untuk menjaga akuntabilitas pemerintahan. Namun ia menekankan pentingnya membangun wacana politik yang edukatif dan bermutu. “Silakan mengkritik, tapi jangan hanya bersandar pada opini atau narasi kosong. Harus disertai alasan yang masuk akal dan tidak menyesatkan,” tegasnya dalam sebuah wawancara.

🌐 Sidang PBB Bukan Satu-satunya Forum Internasional

Aria Bima juga menyoroti bahwa ketidakhadiran Presiden dalam sidang tersebut bukan berarti mengabaikan diplomasi global. Ia menyebutkan bahwa Indonesia tetap aktif dalam berbagai forum internasional lain, dan keputusan untuk tidak hadir di PBB bisa saja dipengaruhi oleh pertimbangan strategis atau agenda nasional yang lebih mendesak.

🤝 Membangun Kritik yang Mendorong Solusi

Selain membela kebijakan Presiden, Aria Bima mengajak para tokoh politik untuk menyampaikan kritik dengan semangat membangun. Ia berharap pernyataan yang dilempar ke publik bukan hanya bertujuan menjatuhkan, melainkan ikut mendorong dialog yang sehat dan solutif.

BACA JUGA  Pemprov Jabar Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Gunung Kuda