Potret Mencekam Perang Thailand-Kamboja: 9 Tewas, Jet Tempur Dikerahkan
Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali memanas di perbatasan kedua negara pada Kamis, 24 Juli 2025. Bentrokan yang terjadi sejak pagi hari itu menewaskan sedikitnya 9 warga sipil, termasuk seorang anak kecil, dan melukai 14 lainnya. Ketegangan yang telah berlangsung sejak Mei akhirnya meledak menjadi pertempuran terbuka, memicu kekhawatiran akan eskalasi regional.

🚀 Serangan Udara dan Jet Tempur F-16
Militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan enam jet tempur F-16 untuk menyerang target militer di wilayah Kamboja. Serangan ini disebut sebagai respons atas tembakan yang dilepaskan oleh pasukan Kamboja di dekat pangkalan militer Thailand. Thailand juga menutup semua pintu perbatasan dan meminta warganya segera meninggalkan Kamboja.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja menuduh Thailand melakukan agresi militer brutal dan ilegal, serta melanggar hukum internasional dan Piagam PBB. Mereka menyatakan siap mempertahankan kedaulatan negara “dengan segala cara”.
🔥 Kronologi Bentrokan
- Bentrokan pecah sekitar pukul 07.35 waktu setempat di enam titik sepanjang perbatasan.
- Thailand mengklaim pasukan Kamboja bersenjata lengkap mendekati kawat berduri dan melepaskan tembakan lebih dulu.
- Kamboja membantah dan menyebut serangan udara Thailand sebagai provokasi yang disengaja.
🧨 Dampak dan Korban
- 9 warga sipil tewas, tersebar di Provinsi Sisaket, Surin, dan Ubon Ratchathani.
- 14 orang luka-luka, termasuk seorang bocah lima tahun yang terkena roket.
- Ribuan warga mulai mengungsi ke shelter darurat di wilayah Thailand dan Kamboja.
🏛️ Ketegangan Diplomatik
Konflik ini memperburuk hubungan diplomatik:
- Thailand menarik duta besarnya dari Phnom Penh.
- Kamboja membalas dengan mengusir diplomat Thailand dari Bangkok.
- Perdagangan lintas perbatasan senilai miliaran dolar terancam runtuh.
Situasi ini menjadi salah satu konflik paling serius antara dua negara ASEAN dalam dekade terakhir.