Menteri Lingkungan Hidup Serukan Investasi Pohon, Bukan Vila di Kawasan Puncak
BOGOR – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol kembali mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor. Dalam kunjungannya akhir pekan lalu, Hanif secara tegas meminta para investor untuk menghentikan pembangunan vila dan mulai mengalihkan perhatian pada investasi hijau, terutama penanaman pohon.

💬 “Tolong Jangan Bangun Vila, Tanamlah Pohon”
Hanif menyampaikan bahwa kawasan Puncak memiliki fungsi vital sebagai daerah resapan air dan penyangga ekosistem bagi wilayah Jabodetabek. Menurutnya, pembangunan vila yang marak dan tak sesuai tata ruang telah memicu kerusakan lingkungan yang berdampak hingga banjir di daerah hilir.
“Kami minta dengan hormat kepada para investor, hentikan pembangunan vila-vila di sini. Kalau mau investasi, investasilah dalam bentuk pohon yang bisa menjaga masa depan,” ujar Hanif di tengah peninjauan pembongkaran bangunan ilegal di area kerja sama dengan PTPN.
🚧 Penertiban Bangunan Ilegal Mulai Dilakukan
Sebanyak 33 unit kerja sama usaha dengan PTPN telah dicabut izinnya, dan delapan di antaranya diwajibkan membongkar bangunan serta melakukan pemulihan lingkungan. Pemerintah juga menargetkan penertiban atas 400 hektare lahan yang telah dialihfungsikan tanpa izin.
📉 Ancaman Banjir dan Kerusakan Ekosistem
Kajian ahli menunjukkan bahwa pembukaan lahan untuk vila memperparah potensi banjir, erosi, dan menurunnya kualitas air di daerah sekitar. Hanif menekankan bahwa langkah tegas ini diambil demi mengembalikan fungsi ekologis kawasan Puncak dan memberikan ruang bagi sistem alam untuk pulih.
🌿 Investasi yang Menyembuhkan
Sebagai alternatif, pemerintah mendorong skema investasi berbasis lingkungan seperti agroforestry, penanaman hutan rakyat, dan restorasi vegetasi asli. “Inilah bentuk pembangunan berkelanjutan yang kami harapkan,” tutup Hanif.