Profil Yukihiro Nabae: Pemimpin Industri Otomotif yang Tewas Tragis di Karawang
Kabar duka menyelimuti dunia industri Indonesia setelah Yukihiro Nabae, Presiden Direktur PT Nissen Chemitec Indonesia, meninggal dunia dalam kecelakaan tragis di Gerbang Tol Karawang Barat pada Rabu, 30 Juli 2025. Sosok berkebangsaan Jepang ini dikenal sebagai tokoh penting dalam pengembangan sektor manufaktur otomotif di Tanah Air.

👤 Siapa Yukihiro Nabae?
Yukihiro Nabae lahir di Prefektur Aichi, Jepang, pada tahun 1962. Ia menempuh pendidikan teknik industri di Nagoya dan memulai kariernya di Nissen Chemitec Corporation—perusahaan komponen otomotif berbasis plastik yang menjadi pemasok utama bagi Toyota dan Honda. Pada tahun 1993, ia ditugaskan ke Indonesia untuk mendirikan PT Nissen Chemitec Indonesia di Karawang, menjadikannya Presiden Direktur pertama perusahaan tersebut.
Selama lebih dari tiga dekade, Nabae menetap di Indonesia dan menjadikan Karawang sebagai rumah keduanya. Ia dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati, disiplin, dan visioner, serta sangat peduli terhadap pengembangan SDM lokal.
🏭 Kontribusi di Dunia Industri
Di bawah kepemimpinannya, PT Nissen Chemitec Indonesia berkembang pesat sebagai produsen komponen interior dan eksterior mobil, seperti kompartemen pintu dan cover lampu. Ia aktif menjalin kemitraan dengan sekolah teknik dan politeknik di Karawang, membuka pelatihan vokasi, serta mendorong transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia.
Selain memimpin Nissen Chemitec, Nabae juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Top System Asia Base yang bergerak di bidang teknologi dan industri kimia.
🚨 Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 17.45 WIB di ruas Gerbang Tol Karawang Barat. Dump truck bermuatan tanah yang diduga mengalami rem blong dan kelebihan muatan (ODOL) terguling dan menimpa minibus Toyota Voxy yang ditumpangi Nabae. Ia dinyatakan meninggal di tempat, sementara sopir truk mengalami luka ringan dan telah dilarikan ke RS Rosela Karawang.
💬 Reaksi dan Penghormatan
Mantan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menyebut Nabae sebagai “sahabat Karawang” dan tokoh yang peduli pada pendidikan serta masa depan anak-anak Karawang. Ungkapan duka juga datang dari komunitas industri dan warga lokal, yang mengenalnya sebagai “bos yang tak pernah marah, tapi selalu mendidik”.
Kepergian Yukihiro Nabae meninggalkan kekosongan besar, bukan hanya di perusahaan yang ia pimpin, tetapi juga dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Ia adalah jembatan dua bangsa, pemimpin yang menjadikan pabrik sebagai ruang tumbuh manusia.