Lazio Dinilai Selevel Tim Serie C, Apa Penyebabnya?
Awal musim Serie A 2025/2026 menjadi mimpi buruk bagi Lazio. Klub asal Roma itu harus menelan kekalahan memalukan 0-2 dari Como, tim promosi yang sebelumnya tak diunggulkan. Kekalahan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga soal performa yang membuat pelatih Maurizio Sarri menyamakan timnya dengan klub kasta ketiga Italia, Serie C.

📉 Statistik yang Mengkhawatirkan
Dalam laga di Stadio Giuseppe Sinigaglia, Lazio tampil jauh di bawah standar. Mereka hanya menguasai bola sebesar 37% dan hanya mampu melepaskan lima percobaan, dengan satu saja yang mengarah ke gawang. Sebaliknya, Como tampil agresif dengan 19 percobaan ke arah gawang.
Sarri pun tak segan menyebut, “Di Como, angka-angka kami setara dengan Serie C dalam segala hal,” mengacu pada buruknya statistik timnya di laga tersebut.
🧠 Masalah Mentalitas dan Sikap
Lebih dari sekadar data, Sarri menyoroti sikap para pemain Lazio. Ia menyebut bahwa timnya bermain dengan mentalitas pasif, seolah menunggu serangan lawan alih-alih menekan. “Kami kalah karena sikap kami. Kami ingin menekan, tetapi bermain dengan mentalitas mereka yang ingin menunggu,” tegas Sarri.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa masalah Lazio bukan hanya teknis, tetapi juga psikologis. Ketika tim kehilangan rasa percaya diri dan agresivitas, hasil buruk pun tak terhindarkan.
🔄 Optimisme di Tengah Krisis
Meski kritiknya tajam, Sarri tetap optimis bahwa performa buruk ini bukan cerminan sejati dari kualitas Lazio. Ia percaya bahwa timnya bisa bangkit dan menunjukkan permainan yang lebih baik di laga-laga berikutnya. Pertandingan melawan Hellas Verona di Olimpico menjadi momen penting untuk membuktikan bahwa Lazio bukan tim yang layak disamakan dengan klub Serie C.
Kekalahan dari Como menjadi alarm keras bagi Lazio. Jika tidak segera berbenah, bukan tak mungkin musim ini akan menjadi salah satu yang paling mengecewakan dalam sejarah klub. Namun, dengan pengalaman dan kualitas yang dimiliki, Lazio masih punya waktu untuk membalikkan keadaan—asal mereka mau berubah, mulai dari sikap hingga strategi.