Gattuso: Timnas Italia Butuh Lebih dari Sekadar Kualitas
Debut Gennaro Gattuso sebagai pelatih Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir manis dengan kemenangan telak 5-0 atas Estonia. Namun, di balik skor gemilang itu, Gattuso justru menyoroti hal yang lebih mendalam: kualitas teknis saja tidak cukup untuk membawa Italia kembali ke puncak dunia sepak bola.

⚽ Kemenangan Besar, Evaluasi Serius
Laga yang digelar di Stadion Atleti Azzurri d’Italia, Bergamo, pada Sabtu (6/9/2025) dini hari, memperlihatkan dominasi Italia yang baru mencetak gol di babak kedua. Moise Kean membuka keunggulan di menit ke-58, disusul dua gol dari Mateo Retegui, serta tambahan dari Giacomo Raspadori dan Alessandro Bastoni.
Meski puas dengan hasil akhir, Gattuso tetap memberikan peringatan keras. “Seperti yang selalu saya katakan, tim ini memang berkualitas, tetapi kualitas saja tidak akan cukup,” ujarnya kepada Sky Sport Italia.
🔥 Semangat Juang Jadi Kunci
Menurut Gattuso, Italia harus bermain dengan intensitas tinggi, menunjukkan rasa lapar akan kemenangan, dan berani menekan lawan sepanjang pertandingan. Ia menekankan bahwa semangat juang dan mentalitas adalah elemen yang tak bisa ditawar jika Italia ingin bersaing di level tertinggi.
“Tim ini harus mengerahkan segalanya dengan gigih, menekan sekuat tenaga, menunjukkan rasa lapar, dan saya rasa kita semua telah menyaksikannya hari ini,” tambahnya.
🧠 Perubahan Strategi dan Mentalitas
Gattuso membawa pendekatan berbeda dari era sebelumnya. Ia menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan empat penyerang langsung: Kean, Retegui, Mattia Zaccagni, dan Matteo Politano. Strategi ini membuat Italia tampil lebih agresif, meski membuka risiko di lini belakang.
Selain taktik, Gattuso juga menekankan pentingnya mentalitas. Ia bahkan dikenal dengan metode latihan keras dan pendekatan emosional yang kuat. “Saya tidak menampar siapa pun,” ujarnya sambil tertawa, menanggapi candaan pemain soal gaya latihannya.
🎯 Tantangan ke Depan
Meski menang besar, Italia masih berada di posisi ketiga Grup I dengan enam poin dari tiga laga. Norwegia memimpin dengan 12 poin, diikuti Israel dengan sembilan poin. Laga berikutnya melawan Israel akan menjadi ujian sesungguhnya bagi pendekatan baru Gattuso.