Free Hit Counter

Kuningan Diguncang Gempa Tektonik 3,6 Magnitudo, Begini Penjelasan BMKG

Kuningan Diguncang Gempa Tektonik 3,6 Magnitudo, Begini Penjelasan BMKG

Kuningan, sebuah kabupaten di Jawa Barat, diguncang gempa tektonik berkekuatan 3,6 magnitudo pada pagi hari ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi sekitar pukul 06.45 WIB, dengan pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer.

 

Kuningan Diguncang Gempa Tektonik 3,6 Magnitudo, Begini Penjelasan BMKG
Kuningan Diguncang Gempa Tektonik 3,6 Magnitudo, Begini Penjelasan BMKG-www.jabarnews.com

 

Menurut BMKG, episenter gempa tersebut berada di koordinat 6.98 LS dan 108.55 BT, atau tepatnya sekitar 10 kilometer barat daya dari Kuningan. Gempa ini tergolong dalam kategori gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas tektonik di zona patahan lokal.

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. “Gempa ini merupakan jenis gempa tektonik yang terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik lokal. Meskipun magnitudonya tidak besar, gempa dangkal seperti ini dapat dirasakan cukup kuat di daerah sekitar episenter,” ujarnya.

Dwikorita juga menambahkan bahwa gempa dengan magnitudo 3,6 ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena pusat gempa berada di darat. Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. “Masyarakat diharapkan untuk tidak panik dan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta otoritas setempat,” tambahnya.

Dampak Gempa

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun, beberapa warga di Kuningan melaporkan merasakan getaran yang cukup kuat selama beberapa detik. “Saya sedang berada di dalam rumah ketika gempa terjadi. Tiba-tiba terasa getaran dan kaca-kaca jendela bergetar,” ujar salah satu warga Kuningan.

BMKG terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan informasi terbaru jika terjadi gempa susulan atau perkembangan lainnya. Dwikorita juga mengingatkan pentingnya edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat agar siap menghadapi gempa bumi.

BACA JUGA  Mantan Penyanyi Cilik Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Kesiapan Menghadapi Gempa

Untuk meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi gempa bumi, BMKG bersama dengan pemerintah daerah terus melakukan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana. Dwikorita menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi.

“Selalu perhatikan jalur evakuasi dan pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Memiliki rencana darurat dan peralatan dasar seperti senter, radio, dan obat-obatan juga sangat penting,” katanya.

Dengan kejadian ini, BMKG mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana harus selalu ditingkatkan agar dampak dari gempa bumi dapat diminimalisir.