Free Hit Counter
Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza
Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza-news.detik.com

Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza

Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza

Konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hamas terus memanas di Gaza, dengan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang semakin meningkat. Di tengah upaya internasional untuk mencapai gencatan senjata, tudingan terbaru muncul dari Hamas yang menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai pihak yang menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

 

Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza
Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza-news.detik.com

 

Tudingan Hamas

Hamas, kelompok yang berkuasa di Gaza dan terlibat dalam perlawanan bersenjata melawan Israel, menuduh Netanyahu secara sengaja memperpanjang konflik untuk alasan politik dalam negeri. Menurut juru bicara Hamas, Netanyahu dianggap lebih memilih melanjutkan operasi militer dengan harapan dapat memperkuat posisinya di kancah politik Israel, terutama mengingat situasi politik yang tidak stabil di negara tersebut.

Respons dari Israel

Pihak Israel, di bawah kepemimpinan Netanyahu, membantah tudingan tersebut. Israel menegaskan bahwa operasi militer mereka di Gaza bertujuan untuk menghentikan serangan roket dari Hamas dan memastikan keamanan warganya. Netanyahu sendiri berulang kali menyatakan bahwa Israel akan terus melanjutkan serangan terhadap Hamas sampai keamanan Israel dapat dijamin.

Upaya Internasional

Sementara itu, berbagai negara dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat, terus mengupayakan mediasi untuk mencapai gencatan senjata. Namun, ketegangan yang tinggi dan minimnya kepercayaan di antara kedua belah pihak membuat upaya tersebut menghadapi banyak kendala.

Dinamika Politik di Israel

Tudingan dari Hamas ini tidak terlepas dari dinamika politik dalam negeri Israel. Netanyahu, yang telah lama berkuasa, saat ini tengah menghadapi tekanan dari oposisi dan publik akibat berbagai skandal dan penanganan pandemi COVID-19. Dalam konteks ini, Hamas menuding bahwa Netanyahu sengaja memperpanjang konflik untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri dan memperkuat dukungan dari kelompok sayap kanan yang cenderung mendukung pendekatan keras terhadap Palestina.

BACA JUGA  Ali Syakieb Maju Pilkada 2024, Diusung 6 Partai Jadi Bakal Calon Wakil Bupati Bandung

Kesimpulan

Meski tudingan ini masih perlu ditelusuri lebih lanjut, pernyataan dari Hamas menunjukkan betapa rumitnya situasi di Gaza dan bagaimana faktor politik domestik di Israel bisa mempengaruhi proses perdamaian. Sementara itu, masyarakat internasional terus berharap bahwa gencatan senjata dapat segera tercapai untuk menghentikan penderitaan warga sipil di kedua belah pihak.