Free Hit Counter
Halo DPR, Tenggat 17 Tuntutan Rakyat Resmi Tiba Hari Ini
Halo DPR, Tenggat 17 Tuntutan Rakyat Resmi Tiba Hari Ini-news.detik.com

Halo DPR, Tenggat 17 Tuntutan Rakyat Resmi Tiba Hari Ini

Halo DPR, Tenggat 17 Tuntutan Rakyat Resmi Tiba Hari Ini
Hari ini, Jumat 5 September 2025, menjadi momen penting dalam gerakan sipil Indonesia. Tenggat waktu untuk menindaklanjuti 17 tuntutan rakyat yang diajukan oleh gerakan “17+8 Indonesia Berbenah” resmi jatuh hari ini. Gerakan ini lahir dari keresahan publik terhadap kinerja dan transparansi lembaga legislatif, dan menjadi simbol perlawanan damai yang digerakkan oleh generasi muda.

 

Halo DPR, Tenggat 17 Tuntutan Rakyat Resmi Tiba Hari Ini
Halo DPR, Tenggat 17 Tuntutan Rakyat Resmi Tiba Hari Ini-news.detik.com

 

📌 Latar Belakang Gerakan
Gerakan “17+8 Indonesia Berbenah” merupakan inisiatif kolektif yang digagas oleh sejumlah tokoh publik, aktivis, dan kreator digital. Mereka menyerahkan dokumen tuntutan langsung ke DPR RI pada 4 September 2025, didampingi oleh figur-figur seperti Abigail Limuria, Jerome Polin, Andovi da Lopez, dan Fathia Izzati.
Tuntutan tersebut diterima dan ditandatangani oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, serta anggota Komisi VI, Rieke Diah Pitaloka. Penyerahan dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh media serta masyarakat sipil.
📃 Isi dan Tenggat Tuntutan
Terdapat 17 tuntutan jangka pendek yang harus ditindaklanjuti paling lambat hari ini, mencakup isu-isu seperti:
• Transparansi anggaran DPR
• Penghentian kekerasan aparat terhadap demonstran
• Perlindungan terhadap pekerja kreatif dan jurnalis
• Reformasi sistem pemilu dan partai politik
Sementara itu, 8 tuntutan jangka panjang dijadwalkan untuk dipenuhi paling lambat 31 Agustus 2026. Gerakan ini menggunakan warna pink dan hijau sebagai simbol harapan dan keberanian, serta menyebar luas di media sosial dengan tagar #17TuntutanRakyat.
🧭 Apa Selanjutnya?
Publik kini menanti respons resmi dari DPR RI. Apakah tuntutan ini akan ditindaklanjuti secara konkret, atau hanya menjadi dokumen simbolik belaka? Sejumlah organisasi masyarakat sipil telah menyatakan akan terus mengawal proses ini, termasuk melalui forum diskusi, aksi damai, dan pemantauan kebijakan.
Gerakan ini bukan sekadar seruan, melainkan cerminan bahwa suara rakyat, terutama generasi muda, semakin berani menuntut perubahan yang nyata.

BACA JUGA  Jokowi Tanggapi Kemunculan Nama Abraham Samad dalam Isu Ijazah Palsu